skip to main |
skip to sidebar
Cerpen
Suatu hari ada acara nonton bareng di sekolah. Aku udah semangat dari seminggu sebelumnya dan menyiapkan segalanya dengan sempurna. Tapi bodohnya aku. Di malam hari H aku gabisa tidur gara-gara siangnya tidur siang dan malemnya juga minum kopi. Alhasil aku melek sampe jam 3. Dan karena terlalu lelah aku bener" ketiduran sampe pagi. Jam 8 mama baru bangunin aku. Padahal ketemuan di sekolahnya juga jam8. Begitu sadar aku telat aku langsung lari ke kamar mandi. Sampe sempet-sempetnya aku kepeleset. Aduh! Sial banget aku hari itu. Paginya aja udah ga enak gini.
Setelah mandi aku liat hp dan ternyata 5 panggilan dan 8 sms masuk yang tak kujawab. Aku buru-buru ganti baju dan siap-siap. Lalu minta antar papa ke sekolah. Di motor aku menelpon temen-temen dan mereka semakin membuatku panik. Aku minta papa untuk menambah kecepatannya. Bodohnya si papa malah sengaja memperlambat. Ah ! Shit banget. Begitu sampai bener aja aku dah ditinggalin. Mo nangis tapi malu. Mo marah tapi ke siapa. Sekolah bener-bener kosong. Tapi tak lama suara motor masuk ke dalam lapangan sekolah. Aku menjerit dalam hati *Kenapa harus dia?* Yeah siapa lagi kalo bukan cowo belaga yang pernah bikin aku maluuuu di hari pertama sekolah.
Aku masih inget banget. Waktu pertama kali dateng skolah aku dateng terlambat sama dia. Aku di bending bareng dia. Aku disuruh ngambil sampah bareng dia. Dan yang bikin aku telat juga dia. Dia nyerempet angkot yang aku naikin alhasil supir sama cowo bernama Alex itu adu mulut. Aku mau turun supirnya lagi marah gitu takut. Ga turun tapi aku telat. Sampe akhirnya aku telat setengah jam. Setelah disuruh bending dan ngambil sampah di depan semua anak yang lagi upacara kami ditanya satu-satu.
"Kenapa telat?" Tanya guru ke aku. Aku bingung mo jawab apa.
"Eeengh, angkotnya mogok."
"Kamu kenapa telat?" Tanya guru ke Alex.
"Dia bohong pak." Kata Alex sambil nunjuk aku.
"Hah?" Kata yang terucap dari mulutku.
"Iya tadi kan saya jemput dia dulu. Eh dianya malah belom mandi. Nih liat Pa rambutnya aja ancur banget." Katanya sambil mengacak-ngacak rambutku didepan semua peserta upacara. Sumpah! Aku yakin muka aku pasti merah banget disitu. Semua orang tertawa. Iiih muka aku panas banget nahan marah dan malu. Kalo aku ga malu pasti aku udah tonjok tu cowo sialan.
"Bener?" Tanya guru.
"Ih bapa masa ga percaya. Iya kan sayang?" Tanya Alex padaku. Aaarrrghh rasanya aku mo mati aja deh hari itu. Begitu Alex manggil aku *sayang* semua orang bersorak.
Oh tidak! Dia bener-bener ngerusak hari pertama aku disekolah baru. Aku pindah dari Jakarta ke Bandung. Dan What? di hari pertama ada orang yang bener-bener bikin malu di depan semua calon temen baru aku ! Eeeerrrr sebeeeeeeeellll !!!
Gara-gara ucapan Alex itu setiap hari. Setiap aku lewat. Semua orang bilang "Oh ini pacarnya Alex?" sambil tertawa atau "hei alex" Ah dan kata-kata menyebalkan lainnya. Sejak itu aku benciii banget sama cowo itu.
Dan hari ini, dia sedang berjalan mendekatiku sambil memegang helm di tangan kanan dan tangan kirinya menggaruk-garuk kepalanya. Lalu melihat keadaan sekolah.
"Pada kemana nih?" Tanya dia.
"Hah? Pertanyaan bodoh!"
"Oh udah pada berangkat yah?!" Tanya dia santai. Ah dia bener-bener bikin aku keki. Selalu saja tiap ada dia aku sial setengah mati. Sialnya ga tanggung-tanggung. Dari pagi sampe pagi lagi sampe 100 kali pagi imbasnya berasa.
"Kita susul aja yuk!" Ajaknya.
"Hah?"
"Iya, ayo nyusul."
"Naek apa?"
"Naek bemo! Ya motorlah."
"Aku ga ada motor" Ucapku ketus.
"Aku kan ada."
"Jadi?"
"Jadiiii, lo nebeng gue aja sayaaaang." Katanya dengan nada kesel.
"Gamau ah"
"Kenapa?"
"Tar gue sial!"
"Hah?"
"Tiap ada kamu pasti aku sial."
"Yah, kali ini ga bakal dong. Kita kan mo nonton. Ayo mau ga?" Denger ucapan dia membuat aku berpikir 2x. Aku dah bayar nontonnya 30. Sayang banget tuh. Ikut jangan yah?
"Ayo, mau ga?"
"Tar ban kamu kempes" Berhubung badan aku gendut. Aku harus nanya kemungkinan terbesar yang bakal terjadi pada motor dia.
"Ya tambal ajah"
"Hmm, yaudalah. Kamu yang ngajak yah."
"Iyaa udah buru!" Katanya sambil menarik tanganku dan berjalan menuju motornya. Dia menyodorkan helm ke aku. Lalu kami pergi.
Sepanjang perjalanan aku hanya sibuk dengan game di hpku. Aku gatau banyak tentang bandung walaupun aku sudah 2 tahun tinggal di Bandung. Satu jam kemudian motornya berhenti.
"Turun" Suruhnya.
"Udah nyampe?"
"Dah"
"Dimana nontonnya?"
"Di dalem"
Aku mengikuti Alex dari belakang sambil melihat keadaan sekitar. *Masa sih ditempat kaya gini ada bioskopnya? Kecil amat. Lagian kaya tongkrongan* Begitu masuk banyak banget orang. Dan gada satu pun yang aku kenal. Alex menyapa semua orang. Aku menarik bajunya.
"Nontonnya dimanaa? Yang lain pada kemana?" Tanyaku agak panik.
"Siapa yang mo nnton?"
"HAH??" Aku berteriak. Semua orang melihatku aku menutup mulut.
"Udah kamu duduk aja sini. Nontonnya nanti aja."
"Hah? Terus aku gimana?"
"Ya ga gimana-gimana. Duduk, pesen makanan yang kamu mau. Udah!"
Tuh kaaaaann, pasti sial kalo deket-deket sama tu anak. Ah gimana niiih? Aduh gue ga kenal sapa-sapa lagi ! Uuuuh, pengen nangis. Tapi gila banyak orang gini. Akhirnya aku terpaksa duduk di sofa kosong yang paling deket denganku. Lagi sibuk curhat ke anak-anak. Seseorang duduk disampingku. Pasti si Alex gob*** nih. Aku bete sama dia ga mau liat muka dia lagi.
"Smsan terus nih."
*Heh? Suara siapa tuh?* Aku mendongak. Ih cakep. haha. Aku nyengir kuda.
"Sama siapa kesini? Aku baru liat."
"Sama Alex" Kataku sambil menunjuk si bodoh itu. Dia mendelik padaku. Ih sialan!
"Pacarnya?"
"Iiih bukaaann !" Kataku dengan nada jijik.
"Terus?"
"Ya ga terus terus."
"Ko bisa kesini?"
"Tau ah, bete."
"Hahaha, kenapa? Mau pulang?"
"Heh?"
"Haha. Kamu lucu yah."
"Emang"
"Hahahahaha"
"Mau maen? Yuk aku juga bete disini."
Aku melihat cowo disebelahku. "Kamu siapa?"
"Hahahaha, iya yah kamu ga kenal aku. Kenalin, Samuel Zylgwin."
"yeeeey, ngarep!"
"Hahaha, boleh dong ngayal."
"Tapi emang mirip sih"
"Hahahaha"
"Ih kamu ketawa mulu. Gandeng."
"Hahahaha, daripada cemberut kaya kamu."
"Iya juga sih."
"Jadi mo maen ga? Ato mo aku anter jalan-jalan keluar? Bisi kamu bosen disini."
"Eeengh, takut ah."
"Kenapa?"
"Tuh liat si bodoh" Si Samuel ngeliat Alex lalu untuk kesekian kalinya dia tertawa.
"Kan dia bukan pacar kamu."
"Ya tetep aja. Aku kan gatau jalan pulang. Tar aku nyasar gimana?"
"Haahaha, aku yang anter dooong masa aku tega ninggalin kamu."
"Keliatan ko."
"Maksudnya?"
"Keliatan muka kamu tuh tipe tipe suka ninggalin cewe"
"Hahahahahaha aduuuuuhhh kamu so' tau yah. Eh nama kamu siapa?"
"Kesha"
"Oh Kesha Hartnet."
"Ih, ko tau?"
Kesha Hartnet tuh nama yang aku pake di fb.
"Taulah, aku suka buka-buka friendnya si Alex."
"Perasaan Alex gajadi temen aku deh."
"Oh iya ya? Masa sih? Gataulah aku lupa yang pasti aku pernah liat kamu."
Alex berdiri dan mendekatiku.
"Ayo pulang." Ajaknya sambil berjalan keluar tanpa basa basi pada orang yang aku yakin si Sam itu temannya.
"Hehe, pulaang." Ucapku pada sam.
"Gajadi aku yang nganter nih?"
"Ga ah. Dadah."
"Ati-ati yah"
Aku berdiri lalu berlari kecil mengejar Alex.
"Seneng amat kayanya." Goda Alex.
"Heh, seneng darimana?! Gue bete lo ajak ke tempat beginian."
"La, mangnya kenapa?"
"Gue gada temen."
"Tadi kan dah dapet."
"Tau ah" Aku naik ke motor Alex.
"KESHA" Seseorang memanggilku. Si sam. Dia berlari mendekati aku dan Alex. "Minta nomer hape kamu dong."
Tiba-tiba motornya jalan dengan cepat. Hingga aku harus memeluk Alex karena takut jatuh. Begitu sadar aku melepasnya. Lalu aku dadah ke Sam.
"Kenapa langsung jalan? Aku kan masih ngobrol."
"Jadi ga mo pulang?" Tanyanya ketus. "Yaudah balik lagi aja"
"Eh iya iya pulang aja."Tak lama kemudian kami masuk ke sebuah parkiran motor di Mall.
"Makan dulu, aku lapar." Katanya sambil jalan masuk ke dalam Mall.
Berhubung aku pihak yang nebeng, aku sih ikut-ikut aja.
~to be continued~
Cerpen
Suatu hari ada acara nonton bareng di sekolah. Aku udah semangat dari seminggu sebelumnya dan menyiapkan segalanya dengan sempurna. Tapi bodohnya aku. Di malam hari H aku gabisa tidur gara-gara siangnya tidur siang dan malemnya juga minum kopi. Alhasil aku melek sampe jam 3. Dan karena terlalu lelah aku bener" ketiduran sampe pagi. Jam 8 mama baru bangunin aku. Padahal ketemuan di sekolahnya juga jam8. Begitu sadar aku telat aku langsung lari ke kamar mandi. Sampe sempet-sempetnya aku kepeleset. Aduh! Sial banget aku hari itu. Paginya aja udah ga enak gini.
Setelah mandi aku liat hp dan ternyata 5 panggilan dan 8 sms masuk yang tak kujawab. Aku buru-buru ganti baju dan siap-siap. Lalu minta antar papa ke sekolah. Di motor aku menelpon temen-temen dan mereka semakin membuatku panik. Aku minta papa untuk menambah kecepatannya. Bodohnya si papa malah sengaja memperlambat. Ah ! Shit banget. Begitu sampai bener aja aku dah ditinggalin. Mo nangis tapi malu. Mo marah tapi ke siapa. Sekolah bener-bener kosong. Tapi tak lama suara motor masuk ke dalam lapangan sekolah. Aku menjerit dalam hati *Kenapa harus dia?* Yeah siapa lagi kalo bukan cowo belaga yang pernah bikin aku maluuuu di hari pertama sekolah.
Aku masih inget banget. Waktu pertama kali dateng skolah aku dateng terlambat sama dia. Aku di bending bareng dia. Aku disuruh ngambil sampah bareng dia. Dan yang bikin aku telat juga dia. Dia nyerempet angkot yang aku naikin alhasil supir sama cowo bernama Alex itu adu mulut. Aku mau turun supirnya lagi marah gitu takut. Ga turun tapi aku telat. Sampe akhirnya aku telat setengah jam. Setelah disuruh bending dan ngambil sampah di depan semua anak yang lagi upacara kami ditanya satu-satu.
"Kenapa telat?" Tanya guru ke aku. Aku bingung mo jawab apa.
"Eeengh, angkotnya mogok."
"Kamu kenapa telat?" Tanya guru ke Alex.
"Dia bohong pak." Kata Alex sambil nunjuk aku.
"Hah?" Kata yang terucap dari mulutku.
"Iya tadi kan saya jemput dia dulu. Eh dianya malah belom mandi. Nih liat Pa rambutnya aja ancur banget." Katanya sambil mengacak-ngacak rambutku didepan semua peserta upacara. Sumpah! Aku yakin muka aku pasti merah banget disitu. Semua orang tertawa. Iiih muka aku panas banget nahan marah dan malu. Kalo aku ga malu pasti aku udah tonjok tu cowo sialan.
"Bener?" Tanya guru.
"Ih bapa masa ga percaya. Iya kan sayang?" Tanya Alex padaku. Aaarrrghh rasanya aku mo mati aja deh hari itu. Begitu Alex manggil aku *sayang* semua orang bersorak.
Oh tidak! Dia bener-bener ngerusak hari pertama aku disekolah baru. Aku pindah dari Jakarta ke Bandung. Dan What? di hari pertama ada orang yang bener-bener bikin malu di depan semua calon temen baru aku ! Eeeerrrr sebeeeeeeeellll !!!
Gara-gara ucapan Alex itu setiap hari. Setiap aku lewat. Semua orang bilang "Oh ini pacarnya Alex?" sambil tertawa atau "hei alex" Ah dan kata-kata menyebalkan lainnya. Sejak itu aku benciii banget sama cowo itu.
Dan hari ini, dia sedang berjalan mendekatiku sambil memegang helm di tangan kanan dan tangan kirinya menggaruk-garuk kepalanya. Lalu melihat keadaan sekolah.
"Pada kemana nih?" Tanya dia.
"Hah? Pertanyaan bodoh!"
"Oh udah pada berangkat yah?!" Tanya dia santai. Ah dia bener-bener bikin aku keki. Selalu saja tiap ada dia aku sial setengah mati. Sialnya ga tanggung-tanggung. Dari pagi sampe pagi lagi sampe 100 kali pagi imbasnya berasa.
"Kita susul aja yuk!" Ajaknya.
"Hah?"
"Iya, ayo nyusul."
"Naek apa?"
"Naek bemo! Ya motorlah."
"Aku ga ada motor" Ucapku ketus.
"Aku kan ada."
"Jadi?"
"Jadiiii, lo nebeng gue aja sayaaaang." Katanya dengan nada kesel.
"Gamau ah"
"Kenapa?"
"Tar gue sial!"
"Hah?"
"Tiap ada kamu pasti aku sial."
"Yah, kali ini ga bakal dong. Kita kan mo nonton. Ayo mau ga?" Denger ucapan dia membuat aku berpikir 2x. Aku dah bayar nontonnya 30. Sayang banget tuh. Ikut jangan yah?
"Ayo, mau ga?"
"Tar ban kamu kempes" Berhubung badan aku gendut. Aku harus nanya kemungkinan terbesar yang bakal terjadi pada motor dia.
"Ya tambal ajah"
"Hmm, yaudalah. Kamu yang ngajak yah."
"Iyaa udah buru!" Katanya sambil menarik tanganku dan berjalan menuju motornya. Dia menyodorkan helm ke aku. Lalu kami pergi.
Sepanjang perjalanan aku hanya sibuk dengan game di hpku. Aku gatau banyak tentang bandung walaupun aku sudah 2 tahun tinggal di Bandung. Satu jam kemudian motornya berhenti.
"Turun" Suruhnya.
"Udah nyampe?"
"Dah"
"Dimana nontonnya?"
"Di dalem"
Aku mengikuti Alex dari belakang sambil melihat keadaan sekitar. *Masa sih ditempat kaya gini ada bioskopnya? Kecil amat. Lagian kaya tongkrongan* Begitu masuk banyak banget orang. Dan gada satu pun yang aku kenal. Alex menyapa semua orang. Aku menarik bajunya.
"Nontonnya dimanaa? Yang lain pada kemana?" Tanyaku agak panik.
"Siapa yang mo nnton?"
"HAH??" Aku berteriak. Semua orang melihatku aku menutup mulut.
"Udah kamu duduk aja sini. Nontonnya nanti aja."
"Hah? Terus aku gimana?"
"Ya ga gimana-gimana. Duduk, pesen makanan yang kamu mau. Udah!"
Tuh kaaaaann, pasti sial kalo deket-deket sama tu anak. Ah gimana niiih? Aduh gue ga kenal sapa-sapa lagi ! Uuuuh, pengen nangis. Tapi gila banyak orang gini. Akhirnya aku terpaksa duduk di sofa kosong yang paling deket denganku. Lagi sibuk curhat ke anak-anak. Seseorang duduk disampingku. Pasti si Alex gob*** nih. Aku bete sama dia ga mau liat muka dia lagi.
"Smsan terus nih."
*Heh? Suara siapa tuh?* Aku mendongak. Ih cakep. haha. Aku nyengir kuda.
"Sama siapa kesini? Aku baru liat."
"Sama Alex" Kataku sambil menunjuk si bodoh itu. Dia mendelik padaku. Ih sialan!
"Pacarnya?"
"Iiih bukaaann !" Kataku dengan nada jijik.
"Terus?"
"Ya ga terus terus."
"Ko bisa kesini?"
"Tau ah, bete."
"Hahaha, kenapa? Mau pulang?"
"Heh?"
"Haha. Kamu lucu yah."
"Emang"
"Hahahahaha"
"Mau maen? Yuk aku juga bete disini."
Aku melihat cowo disebelahku. "Kamu siapa?"
"Hahahaha, iya yah kamu ga kenal aku. Kenalin, Samuel Zylgwin."
"yeeeey, ngarep!"
"Hahaha, boleh dong ngayal."
"Tapi emang mirip sih"
"Hahahaha"
"Ih kamu ketawa mulu. Gandeng."
"Hahahaha, daripada cemberut kaya kamu."
"Iya juga sih."
"Jadi mo maen ga? Ato mo aku anter jalan-jalan keluar? Bisi kamu bosen disini."
"Eeengh, takut ah."
"Kenapa?"
"Tuh liat si bodoh" Si Samuel ngeliat Alex lalu untuk kesekian kalinya dia tertawa.
"Kan dia bukan pacar kamu."
"Ya tetep aja. Aku kan gatau jalan pulang. Tar aku nyasar gimana?"
"Haahaha, aku yang anter dooong masa aku tega ninggalin kamu."
"Keliatan ko."
"Maksudnya?"
"Keliatan muka kamu tuh tipe tipe suka ninggalin cewe"
"Hahahahahaha aduuuuuhhh kamu so' tau yah. Eh nama kamu siapa?"
"Kesha"
"Oh Kesha Hartnet."
"Ih, ko tau?"
Kesha Hartnet tuh nama yang aku pake di fb.
"Taulah, aku suka buka-buka friendnya si Alex."
"Perasaan Alex gajadi temen aku deh."
"Oh iya ya? Masa sih? Gataulah aku lupa yang pasti aku pernah liat kamu."
Alex berdiri dan mendekatiku.
"Ayo pulang." Ajaknya sambil berjalan keluar tanpa basa basi pada orang yang aku yakin si Sam itu temannya.
"Hehe, pulaang." Ucapku pada sam.
"Gajadi aku yang nganter nih?"
"Ga ah. Dadah."
"Ati-ati yah"
Aku berdiri lalu berlari kecil mengejar Alex.
"Seneng amat kayanya." Goda Alex.
"Heh, seneng darimana?! Gue bete lo ajak ke tempat beginian."
"La, mangnya kenapa?"
"Gue gada temen."
"Tadi kan dah dapet."
"Tau ah" Aku naik ke motor Alex.
"KESHA" Seseorang memanggilku. Si sam. Dia berlari mendekati aku dan Alex. "Minta nomer hape kamu dong."
Tiba-tiba motornya jalan dengan cepat. Hingga aku harus memeluk Alex karena takut jatuh. Begitu sadar aku melepasnya. Lalu aku dadah ke Sam.
"Kenapa langsung jalan? Aku kan masih ngobrol."
"Jadi ga mo pulang?" Tanyanya ketus. "Yaudah balik lagi aja"
"Eh iya iya pulang aja."Tak lama kemudian kami masuk ke sebuah parkiran motor di Mall.
"Makan dulu, aku lapar." Katanya sambil jalan masuk ke dalam Mall.
Berhubung aku pihak yang nebeng, aku sih ikut-ikut aja.
~to be continued~
1 komentar:
aheuuuiii . cerpen.a sinetron bgdlaaa . wkwkkwk . rame" . lanjutkan !
Posting Komentar